19 Januari, 2009

Kondisi Ekonomi


Kondisi Ekonomi Di Sampit

Pusat Perbelanjaan PPM Mentaya Sampit


AMANG PHONSELL

Salah Satu Pusat Perbelanjaan yang ada di Kota Sampit


Toko ATK Terlengkap di Sampit

Pasar dan Pertokoan Di JL Iskandar Sampit

Kegiatan Di Pelabuhan Sampit

Aktivitas Transportasi sungai

Kegiatan Bongkar Muat Kapal Besar di Pelabuhan Sampit

Symbol Selamat Datang Di Kota Sampit

Pasar JL.Iskandar Sampit

18 Januari, 2009

Pelayanan Masyarakat

Fasilitas Layanan Masyarakat Kota Sampit

Kantor KAPOLRES Kotim Sampit



Dinas Pemadam Kebakaran (DAMKAR) Sampit

Kantor PT. POS Indonesia di Sampit


SPBU Pertamina yang terdapat di 4 tempat di Kota Sampit


Kantor PT.PELNI Cabang Sampit


Terminal Penumpang Pelabuhan Sampit

PDAM Ketapang, Sampit

Gedung Kesenian & Olahraga

Gedung Kesenian dan Olah Raga disampitGedung Serbaguna

Sanggar Tari


GOR (Gelanggang Olah Raga)


Gedung Wanita


Pendidikan

Struktur Pendidikan di sampit

SMP-N 2 Sampit
SMP-N 4 Sampit (Ketapang)

SMA Negeri 1 Sampit (sekolah Favorit)


Gedung Pramuka Sampit

SMP-SMA Muhamadiyah Sampit

Instansi Pemerintahan

Sebagian Instansi Pemerintahan Di sampit
Kantor Dinas Pekerjaan Umum
Balai PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Sampit Kotim

Kodim 1015 Sampit

Kantor Pengadilan Negeri Sampit

Rumah Sakit Umum Dr.Murdjani Sampit yang terletak di JL.HM.arsyad Sampit


Ex.Bank Indonesia di Sampit

Rumah Jabatan Bupati Kotim Sampit yang terletak di Jl.A.Yani Sampit

Kantor BPKD (Badan Pengelola Keuangan Daerah) Ex Hotel Sampit

17 Januari, 2009

BANK

BANK yang ada di Sampit

foto by.YOPPY
Bank MANDIRI Cab.Sampit
Alamat JL.A.Yani sampit

foto by.Opick

Bank BNI Cab.Sampit

Alamat JL.Rahadi Usman Sampit

foto by.opick
Bank Mega Cab.Sampit
Alamat JL.A.Yani sampit





foto by.opick
Bank BRI Cab.Sampit

Alamat JL.MT. HARYONO Sampit

foto by.opick

Bank BCA Cab.Sampit
Alamat JL.A.Yani sampit

16 Januari, 2009

Infrastruktur

Bundaran Kecil (Segi Tiga Emas)

INFRASTRUKTUR KOTA SAMPIT



foto by.opick
JL.A.Yani Sampit
Ruas Jalan Ahmad Yani yang merupakan salah satu jalan Utama/Protokol di daerah Kota sampit, yang selalu menggambarkan ciri khas kota kecil yang indah dan nyaman



foto by.opick
JL.Jend.Sudirman
Jalan Jend.Sudirman Merupakan salah satu jalan menuju Kota Pangkalanbun Kab.Kotawaringin Barat dengan Jarak tempuh sekitar 240 Km dr sampit


foto by.opick
JL Cilik Riwut

Jalan Cilik Riwut Merupakan Jalan Poros ke arah utara menuju Ibu Kota Palangkaraya dengan jarak tempuh sekitar 220 km dari sampit


15 Januari, 2009

Sejarah Sampit

sumber foto www.kotimkab.go.id
Sampit sebagai Ibukota Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan salah satu kota terpenting di Provinsi kalimantan Tengah. Di samping karena secara ekonomis merupakan daerah kabupaten yang relatif maju juga karena terletak di posisi yang strategis.
Dilihat dari peta regional Kalimantan Tengah, kota Sampit sebelumnya terletak di tengah-tengah dan ini menyebabkan posisinya sangat strategis. Misalnya, warga dari Buntok mau ke Pulau Jawa, maka akan lebih dekat jika melewati Kota Sampit daripada harus ke Kota Banjarmasin. Begitu pun kalau dari Palangkaraya, Kuala Pembuang, maupun Kasongan. Jadi, posisi strategis tersebut akan meningkatkan keunggulan komparatif pelabuhan laut Sampit yang dimiliki daerah ini, terutama akan menarik perekonomian dari kabupaten yang ada di sekitar wilayah Kotawaringin Timur.


sumber foto www.kotimkab.go.id
Kota Sampit terletak di tepi Sungai Mentaya. Dalam Bahasa Dayak Ot Danum, Sungai Mentaya itu disebut batang danum kupang bulan (Masdipura; 2003). Sungai Mentaya ini merupakan sungai utama yang dapat dilayari perahu bermotor, walaupun hanya 67 persen yang dapat dilayari. Hal ini disebabkan karena morfologi sungai yang sulit, endapan dan alur sungai yang tidak terpelihara, endapan gosong, serta bekas-bekas potongan kayu.
Hingga kini, yang masih menjadi pertanyaan banyak orang adalah asal kata Sampit itu sendiri. Menurut beberapa sumber, kata Sampit berasal dari bahasa Cina yang berarti “31” (sam=3, it=1). Disebut 31, karena pada masa itu yang datang ke daerah ini adalah rombongan 31 orang Cina yang kemudian melakukan kontak dagang serta membuka usaha perkebunan (Masdipura; 2003). Hasil usaha-usaha perdagangan perkebunan ketika itu adalah rotan, karet, dan gambir. Salah satu areal perkebunan karet yang cukup besar saat itu yakni areal di belakang Golden dan Kodim saat ini.

KALIMANTAN TENGAH

SEJARAH SINGKAT KALIMANTAN TENGAH


Semula, daerah Kalimantan Tengah terdiri dari tiga Kabupaten Otonom berasal dari eks Daerah Dayak Besar dan Swapraja Kotawaringin yang termasuk dalam wilayah Keresidenan Kalimantan Selatan. Ketiga Kabupaten otonom itu adalah Kabupaten Barito, Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Kotawaringin. Ketiga daerah kabupaten otonom ini merupakan daerah daerah bawahan yang dibentuk berdasarkan hak-hak darurat yang dilakukan oleh Gubernur Kalimantan waktu itu, dengan Surat Keputusan nomor 186/OPB/92/14 tanggal 14 Agustus 1950 tentang pembentukan daerah otonom tingkat Kabupaten dan Kota. Surat keputusan ini kemudian dikukuhkan dengan undang-undang Darurat Nonaor 3 Tahun 1953. Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 kemudian dijadikan Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 72 dan mulai berlaku serta disyahkan pada 26 Juni 1959.

Pemekaran daerah otonom Kabupaten dan Kota terjadi dalam masa propinsi Kalimantan Tengah menjadi daerah otonom. Kabupaten Barito dimekarkan menjadi Kabupaten Barito Utara dan Barito Selatan, sedangkan Kabupaten Kotawaringin dimekarkan menjadi Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur. Sementara itu, daerah otonom kota diberikan kepada Palangka Raya sebagai ibukota Propinsi Kalimantan Tengah.

Propinsi Otonom Kalimantan Tengah dibentuk berdasarkan Undang-undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957, Lembaran Negara Nomor 53 Tahun 1957 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1284 yang berlaku mulai tanggal 23 Mei 1957. Undang undang ini kemudian disyahkan dengan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1958 Lembaran Negara Nomor 62 sekaligus pula menetapkan ibukota Propinsi Kalimantan Tengah bernama Palangka Raya. Peresmian pemancangan tiang pertama pembangunan kota Palangka Raya dilakukan oleh Presiden RI Pertama Ir. Soekarno pada tanggal 17 Juli 1957.